Berikut Towjatuwa.
Towjatuwa menoleh kaget dan berkata "Kau kah itu hai buaya, yg berbitips padsaya?"
"Benar, anak muda. Namsaya Watuwe, buaya penguasa Sungai Tami. Bisakah kamu menolongku mengangkat kerikil besar ini menghimpit di atas ekorku?" jawab Watuwe si buaya besar.
"Baiklah aku akan menolongmu." Towjatuwa pun mengangkat kerikil besar yg menghimpit ekor buaya, kemudian hendak bergegas pergi.
"Tunggu dulu anak muda, kamu hendak pergi kemana terburu-buru?" buaya Watuwe bertanya.
Kemudian Towjatuwa menjelaskan tragedi yg menimpa istrinya. Ia menjelaskan bahwa kini ia tengah terburu-buru mencari rumput air. Watuwe si buaya sakti pun berjanji akan membantu Towjatuwa sebagai balas akal sebab Towjatuwa sudah menolongnya.
"Engkau pulanglah dahulu Towjatuwa, jangan kuatir atas masalahmu. Aku berjanji akan kerumahmu nanti malam untuk membantu istrimu."
"Terimakasih Watuwe atas kebaikan hatimu." Towjatuwa pun segera pulang ke rumah dengan hati lega.
Malam harinya buaya Watuwe menepati janjinya tiba ke rumah Towjatuwa untuk membantu istrinya. Istri Towjatuwa nampak kesakitan di pembaringan. Menggunakan kekuatan saktinya, buaya Watuwe membantu istri Towjatuwa untuk melahirkan anaknya. Akhirnya istri Towjatuwa berhasil melahirkan seorang anak pria sehat. Towjatuwa memberi nama anak laki-lakinya, Narrowra.
Towjatuwa bedan istrinya mengucapkan terimakasih pada buaya Watuwe atas jasanya membantu proses kelahiran. Buaya Watuwe pun mengucapkan terimakasih pada Towjatuwa atas pertolongannya, kemudian ia berpamitan untuk pulang.
Towjatuwa dan Buaya Sakti mem.buat Perjanjian
"Towjatuwa, aku bis,a melihat anakmu setelah besar kelak akan menjadi pemburu handal. Aku berpesan pada kalian, tolong jangan memburu dan memakanku. Jika kalian melanggar maka keturunan kalian akan habis mati satu-persatu. Jika aku nanti sudah mati, ambilah kantung air seniku dan bawalah ke Gunung Sankria." buaya Watuwe pun pergi.
Sejak ketika itu Towjatuwa bedan keturunannya selalu menjaga buaya-buaya Sungai Tami sampai sekarang.
Referensi:
Referensi:
- Agni, Danu. 2013. Cerita Anak Seribu Pulau.Yogyakarta: Buku Pintar.
- Komandoko, Gamal. 2013. Koleksi Terbaik 100 plus Dongeng Rakyat Nusantara, PT.Buku Seru.
Jika anda menyukai dongeng rakyat ini, silahkan bagikan melalui e-mail, media umum atau melalui situs web lainnya. Jangan lupa untuk menyertakan link balik ke caritasato.blogspot.com. Silahkan baca juga cerita rakyat Papua lainnya:
- Towjatuwa dan buaya sakti
- Legenda Batu Keramat