Cerita Tadulako Bulili, Sulawesi Tengah

 Mengisahkan keberanian dan kesaktian panglima perang di sebuah desa Sulawesi Tengah Cerita Tadulako Bulili,  Sulawesi Tengah
Tadulako Bulili merupakan Tadulako yg berjulukan Makeku & Bantaili ke kerajaan Sigi untuk meminta pertanggungjawaban Raja Sigi.

"Kasihan istri raja, ia harus menghidupi anaknya sendirian padahal ia sangat miskin. Kita harus meminta pertanggunjawaban Raja Sigi kurang ajar." kata seorang tokoh masyarakat desa Bulili.

"Kita kirim saja Makeku & Bantaili ke kerajaan Sigi. Bagaimana Makeku & Bantaili, apa kalian berdua bersedia pergi ke kerajaan Sigi untuk meminta pertanggunjawaban Raja Sigi?" tanya tokoh masyarakat yg lain pada Makeku & Bantaili.

"Baik, kita berdua akan pergi ke kerajaan Sigi." kata Makeku menyggupi mewakili rekannya.

Tadulako Bulili Menghadap Raja

Makeku & Bantaili segera pergi menuju kerajaan Sigi. Sesampainya di kerajaan Sigi, mereka berdua segera menghadap Raja Sigi untuk memberikan maksud kedatangan mereka. Sesudah memberikan maksud kedatangan mereka pada Raja, Raja Sigi justru memarahi mereka. Raja Sigi menantang mereka untuk mengambil lumbung padi di belakang istana jikalau mereka mampu.

"Maaf baginda Raja, istri Baginda sudah melahirkan anak perempuan. Para Tetua di desa mengirim kita untuk meminta Baginda menafkahi anak istri Baginda. Baginda tahu sendiri, istri Baginda yaitu orang miskin." kata Makeku.

"Apa! kalian berani tiba kemari kemudian seenaknya menyuruhku! Dasar kurang ajar! Pergi sana pulang ke desamu!" hardik Raja Sigi.

"Maaf Baginda Raja, tolong nafkahilah anak istri Baginda yg sangat membutuhkan." kata Makeku lagi.

"Jangan kurang ajar! Aku tak sudi! Jika kalian mampu, bawalah lumbung padi di belakang istana ke desa kalian. Itu lebih dari cukup untuk menafkahi istriku. Itupun kalau kalian mampu." Raja Sigi justru menantang para Tadulako.

Mendengar balasan Raja Sigi, salah satu dari Tadulako, yaitu Bantaili segera mengeluarkan kesaktiannya untuk mengambil lumbung padi tersebut. Sesudah berhasil mengangkat lumbung padi, para Tadulako Bullili segera pergi meninggalkan kerajaan Sigi. Mengetahui hal tersebut Raja Sigi menjadi sangat marah. Raja kemudian segera memerintahkan pasukan kerajaan untuk mengejar para Tadulako. Para Tadulako terus berlari menuju desa Bulili. Sampai di suatu sungai besar, mereka mengeluarkan kesaktiannya untuk menyeberangi sungai tersebut. Sementara pasukan raja tidak bis,a menyeberangi sungai besar tersebut. Akhirnya, para Tadulako desa Bulili, memakai kesaktiannya, berhasil membawa lumbung padi untuk diberikan pada anak istri raja di desa Bulili.

Referensi:

  1. Agni, Danu. 2013. Cerita Anak Seribu Pulau.Yogyakarta: Buku Pintar.
  2. Komandoko, Gamal. 2013. Koleksi Terbaik 100 plus Dongeng Rakyat Nusantara, PT.Buku Seru.
Jika anda menyukai kisah rakyat ini, silahkan bagikan melalui e-mail, media umum atau melalui situs web lainnya. Jangan lupa untuk menyertakan link balik ke caritasato.blogspot.com. Silahkan baca juga cerita rakyat Sulawesi Tengah lainnya:
  1. Tadulako Bulili 
  2. Asal Mula Ikan Duyung

Subscribe to receive free email updates: