Cerita Asal Mula Nama Lemah Gempal

 Semarang sering dilanda banjir mengingat lokasi Semarang yg berada di bersahabat pantai Cerita Asal Mula Nama Lemah Gempal
Berikut ini yakni cerita rakyat Jawa Tengah mengenai asal mula nama Lemah Gempal, sebuah tempat di Semarang. Pada masa Belanda, Semarang sering dilanda banjir mengingat lokasi Semarang yg berada di bersahabat pantai. Disamping itu, di tengah kota juga mengalir sebuah sungai besar. Sering datangnya peristiwa banjir ini tentu saja mem.buat warga Semarang resah, terlebih ketika trend hujan tiba. Saat banjir tiba, banyak harta benda warga yg hanyut terbawa arus.

Untuk mengatasi banjir, Pemerintah Belanda berinisiatif membangun jalan masuk di bab barat dan timur Semarang. Sehingga kedua jalan masuk tersebut dikenal dengan nama Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur. Kanal yakni sebuah parit yg berfungsi menyerupai sungai. Sebagian dari air sungai yg membelah Semarang dialirkan menjadi sungai-sungai yg lebih kecil. Tujuannya yakni biar agar air sungai besar tidak meluap menjadi banjir ketika trend penghujan tiba.

Asal Mula Nama Lemah Gempal

Maka dimulailah pembangunan dua buah kanal, satu jalan masuk di bab barat Semarang dan satu jalan masuk lagi di bab timur. Masalah muncul pada pengerjaan jalan masuk di bab barat. Para pekerja merasa kesulitan membangun jalan masuk barat dikarenakan ketika membangun tanggul, penggalian tanah-tanah selalu longsor. Akibatnya pembangunan jalan masuk barat tidak kunjung selesai.

Merasa putus asa, para pekerja kemudian mendatangi orang berilmu di Semarang berjulukan Ki Sanak. Para pekerja meminta saran Ki Sanak biar tanah di jalan masuk barat tidak longsor. Sesudah mendengar keluhan para pekerja, Ki Sanak kemudian memerintahkan para pekerja untuk mengambil kerikil yg berada di kanan dan kiri rumah beliau. Kemudian Ki Sanak memerintahkan biar kedua kerikil tersebut di tanam di salah satu tanggul jalan masuk barat yg tengah dikerjakan.

Sesudah mengucapkan terima kasih, para pekerja kemudian mengambil kerikil di kanan dan kiri rumah Ki Sanak dan memohon pamit. Setibanya di lokasi pekerjaan, para pekerja segera melakukan perintah Ki Sanak untuk mengubur kedua kerikil di salah satu tanggul. Ajaib, tidak cukup usang kemudian reruntuhan bekas tanggul tersebut kembali menyatu. Sementara bagian-bagian tanggul yg semula runtuh kembali lagi menjadi utuh. Semenjak ketika itu, tempat tersebut dikenal dengan nama Lemah Gempal. Dalam bahasa jawa lemah berarti tanah dan gempal berarti longsor atau bongkahan.

Jika anda menyukai dongeng rakyat ini, silahkan bagikan melalui e-mail, media umum atau melalui situs web lainnya. Jangan lupa untuk menyertakan link balik ke caritasato.blogspot.com. Silahkan baca juga cerita rakyat Jawa Tengah lainnya:

    Subscribe to receive free email updates: