Cerita Dongeng Kancil Menipu Harimau

 dan Harimau merupakan kelanjutan dari dongeng fabel kancil dan buaya Cerita Dongeng Kancil Menipu Harimau
Cerita Kancil dan Harimau merupakan kelanjutan dari dongeng fabel kancil dan buaya. Sesudah berhasil menyeberangi sungai dengan tips menipu para buaya, Si Kancil beristirahat sejenak di tengah hutan. Tak terasa perutnya kembali terasa lapar alasannya yaitu terus berlari selepas menyeberangi sungai, tsayat dikejar para buaya. Sesudah rasa lelahnya sedikit hilang, dia kemudian berjalan-jalan di tengah hutan untuk mencari makan. Pada dikala itu tiba-tiba muncul seekor harimau lapar menghadangnya.

"Wah, bahagia sekali aku bertemu kau Kancil. Kebetulan sekali perutku sudah lapar." kata Pak Harimau pada Kancil sambil menyeringai mengatakan taring tajamnya.

Kancil tampak hening walaupun gotong royong ia sangat ketsayatan. Ia berpikir bagaimana tipsnya menipu harimau kelaparan ini. Akhirnya ia berpikir akan mengunakan tipuan yg sama menyerupai tipuan pada buaya, yaitu beralasan hendak mencari makan dahulu.

"Izinkan aku mencari makan dulu Pak Harimau. Sesudah aku kenyg, engkau boleh memakanku." jawab kancil.

"Benarkah aku boleh memakanmu? Kau jangan coba-coba menipuku Kancil. Kuberi kesempatan kau mencari makan dulu, tapi jika kau lari, aku niscaya bis,a menangkapmu Kancil." Pak Harimau mengancam Kancil.

"Tentu saja Pak Harimau, bagaimana mungkin tubuh kecilku bis,a lepas dari kejaranmu? Aku akan mencari makan dulu, tapi tolong bis,akah Pak Harimau membalik tubuh dulu? Aku tsayat melihat taring tajam." kata Kancil.

"Baiklah, aku membalik badan. Kalo sudah final makan, beri tahu aku Kancil." kata Pak Harimau.

Sesudah Pak Harimau membalikkan badannya, Kancil segera melarikan diri. Sementara, Pak Harimau justru menunggu Kancil makan dengan tidak sabar.

"Sudah belum makannya Kancil? tanya Pak Harimau mulai gusar.

Lama tak ada tanggapan dari Kancil, Pak Harimau pun membalikkan badannya. Sesudah membalik badan, Pak Harimau terkejut menyadari bahwa Kancil sudah melarikan diri. Pak Harimau murka sudah ditipu oleh Kancil. Ia segera mengejar Si Kancil dengan melihat jejak-jejak yg ditinggalkan Si Kancil.

Kancil Menipu Harimau

"Bodoh sekali aku bis,a ditipu oleh Si Kancil. Awas kau Kancil! Kemanapun kau pergi, aku akan mengejarmu." Pak Harimau berteriak sangat marah.

Sementara itu Si Kancil terus berlari di tengah hutan dengan cepat dan nafas tersengal-sengal. Sampai pada suatu kawasan ia melihat seekor ular tengah tidur. Si Kancil segera menghentikan larinya alasannya yaitu tsayat membangunkan ular tersebut.

"Waduh ada ular tidur. Aku harus berhenti sejenak, jangan hingga ular ini terbangun. Tapi jika aku membisu disini, Pak Harimau niscaya menangkapku. Bagaimana ini?" Kancil berbisnis mencari akal.

Tapi bukan Si Kancil namanya jika tidak cerdik. Ia menerima nalar untuk kembali menipu Pak Harimau lapar.

"Biarlah aku duduk disini dulu menunggu Pak Harimau." kata Kancil dalam hati.

Tidak cukup usang kemudian Pak Harimau datang di kawasan Si Kancil dan mengancam akan segera memakannya.

"Ternyata kau disini Kancil. Kurang didik kau kancil berani menipuku. Aku akan segera memakanmu sekarang." kata Pak Harimau.

"Sssst...tolong jangan bitips keras-keras Pak Harimau. Sekarang aku sedang diperintah oleh Baginda Sulaiman untuk menjaga sabuk beliau." kata Si Kancil sambil menunjuk ular yg tengah tidur.

"Kau kira aku terbelakang Kancil? Itu kan ular bukan sabuk. Kesini Kancil semoga aku makan tubuhmu. Aku sudah bosan dengan tipu dayamu." kata Pak Harimau sangat marah.

"Waduh ternyata Pak Harimau belum tahu mengenai sabuk Baginda Sulaiman, penguasa para binatang. Masa Raja Hutan tidak tahu? Siapa yg menggunakan sabuk baginda Sulaiman, maka dia akan ditsayati oleh seluruh hewan di hutan." kancil berbisnis menipu kembali Pak Harimau.

"Jangan kau menipu lagi Kancil! Aku tak percaya padamu!" Pak Harimau membentak Si Kancil.

"Kalau kau tak percaya, silahkan coba dulu pakai sabuk ini. Mencoba tidak ada ruginya kan?" kata Kancil

"Hmmm...ada benarnya juga. Baik kesini aku coba dulu." Pak Harimau berpikir tidak ada salahnya mencoba sabuk yg gotong royong ular tersebut.

Pak Harimau menjulurkan lidahnya untuk mengelus-elus sabuk tersebut sebelum memakainya. Hal itu mem.buat ular yg tengah tidur menjadi terbangun. Ular kemudian menjadi sangat murka pada harimau yg mengganggu waktu istirahatnya.

"Harimau kurang ajar! kenapa kau mengganggu waktu tidurku?" teriak ular pada harimau.

Harimau terkejut, ternyata sabuk itu yaitu ular. Harimau segera mundur untuk menjauhi ular, tapi ular lebih cepat membelit tubuh harimau sambil menggigitnya. Harimau tidak mau kalah, iapun menggigit tubuh ular dan mencakar-cakar tubuh ular dengan cakar tajamnya. Cukup cukup usang Harimau bertarung sengit dengan ular. Si Kancil segera memanfaatkan kesempatan. Dengan cerdiknya segera berlari kencang menjauhi keduanya.

"Aku harus cepat lari sebelum mereka berdua menyadari apa yg gotong royong terjadi." Si Kancil segera berlari & hilang di tengah hutan.

Referensi:
  1. Purnomo, S.Pd, Hadi. 2013. Kumpulan . Yogyakarta: Tugu Publisher.
  2. Sukmawan. Sony. Representasi Budaya Jawa Dalam Dongeng Si Kancil (Sebuah Kajian budaya).
Jika anda menyukai dongeng Si Kancil ini, silahkan bagikan melalui e-mail, media umum atau melalui situs web lainnya. Jangan lupa untuk menyertakan link balik ke caritasato.blogspot.com. Silahkan baca juga Dongeng Si Kancil lainnya:
  1. Kancil mencuri timun
  2. Kancil menipu buaya
  3. Cerita kancil dan harimau 
  4. Kancil dan sapi
  5. Dongeng kancil dan siput
  6. Dongeng Si kancil dan ayam merak
  7. Si Kancil dan kerbau dungu

Subscribe to receive free email updates: