Cerita Timun Emas, Jawa Tengah

 Mengisahkan perihal kehidupan Mbok Sirni bedan  anak angkatnya Cerita  Timun Emas, Jawa Tengah
Timun Emas merupakan Timun Mas, untuk melemparkannya setips berurutan jikalau kelak tiba raksasa.

Raksasa Datang Hendak Mengambil Timun Emas

Beberapa tahun kemudian, usia Timun Mas sudah mencapai umur 17 tahun. Mbok Sirni merasa was-was sebab teringat akan janjinya pada raksasa untuk menyerahkan Timun Mas. Ia tidak rela Timun Mas yg Ia rawat semenjak kecil dimakan oleh raksasa.

Pada suatu hari cerah, Mbok Sirni dan Timun Emas tengah bekerja di kebun. Tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh langkah kaki. Mbok Sirni sadar bahwa raksasa tiba untuk mengambil Timun Mas. Mbok Sirni segera meminta Timun Emas untuk melarikan diri. Mbok Sirni mengingatkannya untuk melemparkan barang-barang pertolongan pertapa sakti. “Cepat larilah kamu nak! Raksasa tiba kemari untuk memakanmu. Jangan lupa untuk melemparkan barang-barang pertolongan pertapa sakti.” kata Mbok Sirni.

“Baik Mbok, aku akan lari sekarang.” kata Timun Mas seraya berlari ke arah hutan.

Di luar rumah, raksasa berteriak-teriak memanggil Mbok Sirni. “Hai nenek tua! Mana janjimu? Serahkan anakmu sekarang. Aku sudah tidak sabar untuk memakannya.” teriak raksasa pada Mbok Sirni.

Mbok Sirni segera keluar rumah kemudian berkata, “Hai raksasa, anakku sudah pergi ke hutan menuju daerah tinggalmu. Ia sudah siap untuk menjadi santapanmu.”

Mata raksasa segera melihat ke hutan di sekeliling rumah Mbok Sirni. Ia melihat Timun Mas tengah berlari kencang. Tidak menunggu cukup lama, raksasa segera mengejar Timun Mas. Meskipun jarak mereka jauh, namun raksasa bisa mendekati Timun Mas sebab langkah kakinya sangat lebar.

Mengetahui raksasa sudah berada bersahabat dengannya, Timun Emas segera melemparkan sebutir biji mentimun ke arah raksasa. Kejadian absurd terjadi. Bibit mentimun itu segera tumbuh menjadi pohon mentimun sangat lebat lagi berbuah banyak. Raksasa kemudian mengulurkan tangannya mengambil buah-buah mentimun lantas memakannya hingga habis. Namun perut raksasa masih merasa lapar, Ia kembali mengejar Timun Mas.

Timun Emas kemudian melemparkan jarum ke arah raksasa. Kembali hal absurd terjadi. Jarum tersebut menjelma hutan bambu sangat lebat rapat. Raksasa berbisnis melewati hutan bambu tersebut. Kakinya terluka sebab tertancap batang bambu tajam. Namun raksasa tidak memperdulikan lukanya. Ia terus mengejar Timun Mas.

Timun Emas kemudian melemparkan sebutir garam ke arah raksasa. Segera saja sebutir garam tersebut menjelma lautan sangat luas. Raksasa pun terpaksa berenang melewati lautan tersebut. Sesudah berhasil menyeberangi lautan, napasnya tersengal-sengal sebab sangat kelelahan.

Raksasa Akhirnya Mati Terhisap Tanah

Melihat raksasa berhasil menyeberangi lautan, Timun Emas segera melemparkan sepotong terasi ke arah raksasa. Sepotong terasi itu kemudian menjelma lumpur hisap sangat luas. Raksasa terhisap oleh lumpur tersebut. Ia berbisnis keras untuk keluar dari lumpur mematikan tersebut namun apa daya tenaganya sudah habis ketika menyeberangi lautan. Si Raksasa balasannya karam ke dalam lumpur hisap hingga tidak bisa keluar lagi.

Timun Emas segera terduduk sebab sangat kelelahan. Ia bersyukur sebab si raksasa balasannya bis,a dilumpuhkan. Sesudah tenaganya terkumpul kembali, Timun Emas pun pulang ke rumahnya menemui Mbok Sirni yg sudah ia anggap sebagai ibu kandungnya.

Mbok Sirni menunggu di rumah dengan sangat cemas. Ia sangat kuatir kalau raksasa berhasil memakan putri kesaygannya. Namun, betapa gembiranya Mbok Sirni melihat kepulangan Timun Emas. Mereka segera berpelukan sambil menangis bahagia. Akhirnya Mbok Sirni sanggup hidup senang bersama putrinya, Timun Emas, tanpa gangguan dari raksasa.

Referensi:
  1. Agni, Danu. 2013. Cerita Anak Seribu Pulau.Yogyakarta: Buku Pintar.
  2. Komandoko, Gamal. 2013. Koleksi Terbaik 100 plus Dongeng Rakyat Nusantara, PT.Buku Seru.
Jika anda menyukai dongeng rakyat ini, silahkan bagikan melalui e-mail, media umum atau melalui situs web lainnya. Jangan lupa untuk menyertakan link balik ke caritasato.blogspot.com. Silahkan baca juga cerita rakyat Jawa Tengah lainnya:
  1. Legenda Rawa Pening
  2. Legenda Aji Saka
  3. Legenda Kawah Sikidang
  4. Ande-Ande Lumut
  5. Jaka Tarub
  6. Timun Mas
  7. Asal Mula Nama Kota Salatiga
  8. Legenda Baturaden
  9. Asal Mula Kanjeng Ratu Kidul
  10. Asal Mula Nama Lemah Gempal
  11. Asal Usul Gunung Merapi

    Subscribe to receive free email updates: