Cerita Cinta Romantis "Playboy Falling in Love"
“Hei, apa benar kau kekasihnya Vindy? Aku mendengar orang-orang berkata menyerupai itu.” Tanya seorang gadis kepada gadis berkacamata yg sedang duduk di bawah pohon yg rindang. Gadis berkacamata itu tengah asyik membaca sebuah buku pelajaran.
“Apa maksudmu? Aku tidak mengerti…” Jawab gadis berkacamata itu.
“Jangan akal-akalan tidak tahu kamu! Aku melihat bukti-bukti fotomu dan Vindy! Asal kau tahu saja, sayalah kekasih Vindy yg sesungguhanya!” Teriak gadis itu sambil mendorong gadis berkacamata yg jadinya bangun sambil membetulkan kacamatanya yg hampir terjatuh alasannya yaitu dorongan gadis yg berteriak tadi.
“Ada apa denganmu? Aku sungguh-sungguh tidak tahu apa maksudmu! Kalau soal Vindy, ia yg lebih dulu mendekatiku dan sayapun tidak tahu kalau ternyata ia telah mempunyai kekasih.” Kata gadis berkacamata itu sambil membela diri.
“A… Apa kau bilang?! Aku..” Sebelum sempat menuntaskan kata-katanya, tiba seorang laki-laki tampan dengan style yg keren menghampiri mereka.
“Hey, hey, hey… Ada apa ini ladies? Mengapa kalian bertengkar?” Tanya laki-laki tampan itu kepada kedua gadis yg sedang berseteru tadi.
“Vindy!” Kata kedua gadis itu serentak ketika melihat laki-laki tampan yg gres saja tiba itu.
“Ya, ini saya. Ada apa gadis-gadis manis? Sepertinya tadi aku mendengar namsaya disebut-sebut.” Tanya Vindy dengan gaya khasnya, menyisir-nyisir rambutnya dengan jemari-jemarinya yg indah. Benar sekali, Vindy yaitu laki-laki yg begitu memikirkan penampilannya. Setiap minggunya, ia selalu melsayakan perawatan di daerah kecantikan langganannya. Dan ya, menyerupai yg kita ketahui, Vindy juga yaitu seorang playboy. Karena penampilannya yg menarik, dan kelebihannya dalam melsayakan aneka macam macam jenis olahraga, banyak gadis yg tertarik padanya. Tapi, ia tidak pernah mau masuk ke klub olahraga manapun. Katanya melelahkan dan akan membuat. penampilannya menjadi buruk.
Akhirnya ia melerai kedua gadis tadi dengan menyampaikan aneka macam macam rayuan sehingga kedua gadis itu menjadi luluh hatinya dan berbaikan kembali. Semua orang di sekolahnya tahu kalau Vindy yaitu seorang playboy yg cerdik merayu gadis-gadis. Semua gadis yg ia dekati, niscaya akan jatuh hati padanya. Dan ia melsayakan itu semua dengan mudah. Selain itu, ia juga suka bertaruh dengan teman-temannya untuk mendapatkan seorang gadis.
Dan, sasaran selanjutnya yaitu Vanny. Sekretaris di kelasnya dan juga seorang manajer di klub sepakbola. Berbeda dengan Vindy yg kebanyakan orang kenal dengan reputasinya yg tidak begitu baik. Gadis kelas dua Sekolah Menengan Atas ini yaitu anak yg rajin, baik dan ramah kepada siapa saja. Guru-guru bahagia kepada Vanny alasannya yaitu ia anak yg bertanggung jawab dan juga suka bergaul dengan semua orang. Waktu yg diberikan teman-teman Vindy untuk Vindy mendekati Vanny yaitu tiga bulan.
Akhirnya, pendekatan Vindy dimulai. Agar sanggup mendapatkan hati Vanny lebih cepat, Vindy masuk menjadi anggota klub sepakbola. Biasanya, waktu yg diperlukan Vindy untuk mendekati seorang gadis hingga membuat. gadis itu jatuh cinta kepadanya yaitu satu hingga dua minggu. Tapi, mengapa kini sudah lewat tiga ahad Vanny tak kunjung jatuh cinta kepadanya?
Sudah sebulan Vindy mendekati Vanny. Juga, sudah sebulan pula Vindy menjadi anggota klub sepakbola. Vindy mulai menikmati kegiatan di klubnya. Dan… Dia juga menikmati saat-saat dirinya bersama dengan Vanny. Hmm… Ada apa ini? Apakah…
Tapi, setiap kali ia mendekati Vanny di kelas maupun di klub selalu saja dimarahi oleh Sir Valdy. Sir Valdy, wali kelas dan guru matematika di kelas Vindy dan Vanny, dan juga guru pembimbing klub sepakbola. Usianya duapuluh delapan tahun, tampan dan bijaksana, ditambah lagi dengan statusnya yg belum menikah.
Siswi-siswi juga guru-guru perempuan yg masih belum menikah juga menyukai Sir Valdy. Begitu pula dengan siswa-siswa yg mengagumi Sir Valdy. Dengan kebaikan, kebijaksanaan, dan tanggung jawabnya yg besar, membuat.nya disukai semua orang. dan tampaknya Vanny pun menyukai Sir Valdy… Hmm… Ini akan menjadi penghalang yg berat untuk Vindy mendapatkan Vanny.
Di klub sepakbola, Vindy menjadi andalan teman-teman klubnya yg lain walaupun dirinya masih tergolong anggota gres di klub. Awal ia masuk klub, ia tidak berniat untuk serius menjalani kegiatan klub dan bersikap hirau tak acuh. Tapi kini ia sudah mulai rajin ikut kegiatan klub alasannya yaitu teman-temannya di klub baik-baik dan terutama alasannya yaitu ada Vanny di klub itu. Vanny juga perhatian kepada Vindy, di klub selalu disemangati dan di kelas selalu dibantu dalam hal pelajaran.
Dua ahad lagi klub sepakbola di sekolahnya akan mengadakan pertandingan persahabatan dengan sekolah lain. Klub sepakbola di sekolah mereka dikenal sbg klub sepakbola yg hebat, apalagi kini ada Vindy di klub itu yg membuat. klub sepakbola mereka menjadi semakin kuat. Semua anggota klub semakin ulet berlatih, begitu pula dengan sang manajer, Vanny. Selain sibuk dengan tugasnya membersihkan ruang klub, seragam para pemain dan tugas-tugas manajer lainnya, Vanny juga selalu menyemangati anggota klubnya. Terutama Vindy. Hmm… Apakah ini menunjukan yg baik untuk Vindy?
Akhirnya besok waktunya mereka untuk bertanding. Semua diberikan waktu untuk beristirahat biar besok sanggup bertanding dengan kondisi yg prima. Janji taruhan Vindy bersama dengan teman-temannya juga sudah mendekati batas waktunya. Jadi, Vindy berencana untuk menyatakan cintanya kepada Vanny dikala pertandingan berakhir. Dan, ia juga telah memutuskan untuk menjalani kekerabatan yg serius dengan Vanny.
Vindy mencari-cari Vanny, dan jadinya ia menemukan gadis itu sedang asyik bercakap-cakap dengan Sir Valdy. Ketika itu Sir Valdy juga sedang memakan bekal makanan yg tampaknya diberikan oleh penggemarnya yg nekat. Sepertinya dari sesama guru, alasannya yaitu selama ini kalau ada siswa yg memperlihatkan bekal maupun pemberian lain untuknya niscaya pemberian itu akan ditolaknya. Dengan cara yg sopan tentunya.
Dan Vindy memanggil Vanny kemudian berkata kalau ada yg ingin ia katakan ketika pertandingan besok berakhir. Dan ia berjanji, niscaya akan bermain dengan baik besok.
“Baiklah, tapi kini kau harus memikirkan perihal pertandingan besok saja. Jangan pikirkan perihal saya. Ok? Istirahatlah. Sampai jumpa besok.” Kata Vanny sambil tersenyum dan mengepalkan tangannya sbg tanda dukungannya untuk Vindy. Vindy pun pergi sambil tersenyum. Semoga besok sanggup berjalan sesuai dengan rencana.
Dan, pertandingan pun dimulai. Dengan kekompakkan dan kehebatan Vindy dan teman-temannya dalam mengatur strategi, mereka jadinya sanggup mengalahkan tim lawan dengan sangat mudah. Padahal tim lawan ini juga tidak sanggup dianggap remeh, alasannya yaitu tim yg menjadi lawan Vindy dan teman-temannya ini yaitu tim pemegang juara dua nasional. Satu peringkat dibawah tim sekolah Vindy yg menjadi juara satu nasional. Tim lawan berhasil dikalahkan dengan skor 7-0.
Pertandingan telah berakhir. Semua anggota klub sudah memilih daerah pertemuan untuk merayakan kemenangan mereka bersama-sama. Namun bagi Vindy, ini yaitu pertandingan yg sesungguhnya. Ya, pertandingan untuk memilih apakah Vanny akan mendapatkan cintanya atau tidak. Dan Vindy pun mencari-cari keberadaan Vanny. Hatinya berdebar-debar dengan kencang sembari memikirkan apa yg harus ia katakan untuk mengungkapkan perasaannya kepada Vanny.
Vindy berlari-lari mencari dimana Vanny berada. Akhirnya Vindy menemukan Vanny. Gadis itu sedang berada di koridor sekolah bersama dengan Sir Valdy. Mereka sedang bercakap-cakap dengan kepala sekolah dan tampaknya membahas hasil pertandingan tadi. Sebab, kepala sekolah terlihat sedang tertawa sambil mengacungkan ibu jarinya dan disambut oleh tawa Sir Valdy dan Vanny.
Vindy menanti hingga mereka selesai bercakap-cakap. Ketika mereka selesai bercakap-cakap, barulah Vindy menghampiri Vanny dan mengajaknya ke atap sekolah yg menjadi lokasi pernyataan cintanya kepada Vanny. Vanny agak terkejut dengan pernyataan Vindy, namun ternyata tanggapan Vanny tidak sesuai dengan keinginan Vindy. Dia berkata,
“Terima kasih untuk pernyataan cintamu. Jujur saja aku sangat tersanjung alasannya yaitu seorang idola sekolah menyatakan cintanya kepadsaya. Tapi maaf, aku tidak sanggup menerimanya. Maafkan saya.” Kata Vanny menjawab pernyataan cinta Vindy dengan tenang.
Vindy sangat terkejut dengan penolakan itu. Karena sebelumnya, tidak pernah ada seorang gadispun yg menolak pernyataan cintanya. Kemudian Vindy bertanya mengapa Vanny menolak dirinya. Dan Vanny menjawab,
“Maaf, tapi selama ini aku hanya menganggap kau itu yaitu temanku. Tidak lebih.” Jawab Vanny menanggapi pertanyaan Vindy.
Kemudian Vindy bertanya, apa hanya alasannya yaitu hal itu saja ia ditolak? Tidak adakah laki-laki lain yg ada di hatinya? Dan Vanny pun menjawab kembali,
“Ada. Dan dikala ini aku sedang menjalin kekerabatan yg serius dengan orang itu.” Jawab Vanny kembali menanggapi pertanyaan Vindy dan kemudian Vindy bertanya, siapakah laki-laki yg menjadi kekasihnya itu? Dan Vanny menjawab, “Sir Valdy”.
Vindy amat sangat terkejut dan bahkan sempat tidak mempercayai pernyataan itu. Tapi Vanny berkata bahwa ia tidak berbohong dan Vindy tahu ia bukanlah tipe orang yg suka berbohong. Kata Vanny, dirinya dengan Sir Valdy telah menjalin kekerabatan semenjak Vanny masuk SMA. Kemudian Vindy bengong dan berpikir,
“Benar juga. Sejak pertama kali aku mendekati Vanny juga perilaku Sir Valdy menyerupai menghalang-halangi pendekatannya terhadap Vanny. Lagipula, mereka juga sering terlihat bersama.” Dan, kini ia tahu bekal dari siapa yg dimakan oleh Sir Valdy kemarin. Pastilah itu bekal dari Vanny yg dibuatnya dengan penuh cinta.
Baiklah, kini Vindy bertanya kepada Vanny mengapa selama ini ia menyerupai memperlihatkan keinginan kepada Vindy? Jawab Vanny,
“Aku tidak pernah memperlihatkan keinginan padamu. Selama ini aku selalu berlsaya layaknya sobat sekelas yg saling menolong dan seorang manajer kepada anggota timnya. Selama ini aku memang bahagia menolong teman-teman sekelas yg membutuhkan bantuanku dan juga menyemangati setiap anggota tim yg menjadi tanggung jawabku sbg seorang manajer. Tapi memang, ketika berada di klub aku lebih sering menyemangatimu dan memperlihatkan perhatian yg lebih kepadamu. Sebab, Sir Valdy berkata kepadsaya bahwa kau yaitu andalan klub sepakbola dan aku sbg manajer harus sanggup membuat. kau merasa nyaman berada di klub dan semangat untuk terus bermain sepakbola. Katanya, sayg sekali jikalau bakatmu itu tidak dikembangkan.”
Akhirnya semuanya telah terperinci sesudah Vanny menjelaskan semuanya panjang lebar. Jadi, selama ini Vindy lah yg telah salah paham mengartikan perhatian dari Vanny kepadanya. Dikiranya Vanny hanya memperhatikan dirinya, namun ia tidak sadar bahwa ada orang lain yg juga diperhatikan Vanny dengan cara yg sama menyerupai yg Vanny lsayakan untuk memperhatikannya.
Dan, Vanny pamit alasannya yaitu Sir Valdy sedang menunggu dirinya. Ketika Vanny akan pergi, Vindy bertanya kepadanya,
“Apakah kau yakin dengan kekerabatan ini? Apakah kau yakin kalau hubunganmu dengan Sir Valdy akan berjalan dengan baik? Soalnya, bukankah usia kalian berdua terpaut begitu jauh? Tentu akan terjadi banyak kontradiksi pendapat.”
Kemudian Vanny menjawab sambil tersenyum dengan manis,
“Memang, tidak ada satupun kekerabatan yg akan selalu berjalan dengan baik. Pertentangan akan selalu ada untuk menguji kesetiaan kami berdua. Tapi, jikalau bersama dengannya aku yakin semuanya akan baik-baik saja.” Dan diapun pergi, menghampiri kekasihnya yg telah menantinya.
Setahun kemudian, ketika hari kelulusan tiba Vindy mendapatkan sepucuk kertas. Itu yaitu usul kesepakatan nikah Vanny dan Sir Valdy. Dengan goresan pena yg terukir dengan indah, terukir nama kedua mempelai. “Valdy & Vanny”. Di dalam usul itu tertulis waktu dan daerah pelaksanaan kesepakatan nikah mereka. Seluruh siswa yg menjadi anak didik Sir Valdy dan sahabat Vanny turut menghadiri upacara kesepakatan nikah yg penuh dengan khidmat.
Vindy tiba ketika upacara kesepakatan nikah belum dimulai untuk mengucapkan selamat kepada mereka berdua. Setelah mengucapkan selamat, ia bangun diluar kapel daerah pemberkatan nikah dilangsungkan.
Ketika program pelemparan bunga yg dilsayakan oleh mempelai perempuan dilaksanakan, tidak disangka-sangka bunga itu jatuh sempurna di dalam genggaman Vindy. Kemudian Vanny mengucapkan selamat kepada Vindy yg telah mendapatkan bunga itu dan berharap Vindy akan menemukan gadis yg akan selalu menemaninya hingga final waktunya di dunia.
Vindy tersenyum kepada Vanny, dan kemudian berjalan keluar kapel itu. Dia berhenti di taman belakang kapel sambil menggenggam rangkaian bunga pengantin. Dan, sambil menatap langit ia berkata, “Goodbye my first love…”
Cerita romantis lainnya => Tiga Tahun Lamanya