Berebut kue, sebuah dongeng anak dari negara Nigeria, mengisahkan perihal dua orang anak pria memperebutkan sepotong kue. Alkisah, dua orang anak pria sebaya tengah berjalan-jalan. Tiba-tiba mata mereka melihat sepotong camilan cantik di dalam sebuah keranjang. Keranjang itu tergeletak di jalan, entah siapa pemiliknya.
Dalam waktu bersamaan, kedua anak itu mengambil camilan cantik dalam keranjang. Mereka berhasil memegang camilan cantik dalam waktu bersamaan pula. Akibatnya mereka berdua bertengkar memperebutkan kue.
“Kue ini milikku.” ujar anak pertama.
“Tidak, camilan cantik ini milikku. Aku yg memegangnya pertama kali.” sergah anak kedua tak mau kalah.
Saat keduanya tengah bertengkar, lewatlah seorang anak perempuan. “Mengapa kalian berebut sepotong kue? Daripada bertengkar, sebaiknya kalian membagi dua camilan cantik itu. Aku bis,a membantu kalian membagi dua camilan cantik dengan ukuran sama besar. Mari, ikutlah ke rumahku. Kita bagi dua camilan cantik itu.” kata si anak perempuan.
Kedua anak pria setuju. Mereka kemudian mengikuti si anak wanita menuju rumahnya. Si anak wanita kemudian memotong camilan cantik tersebut menjadi dua bagian. Ia juga menimbangnya memakai sebuah timbangan. Ternyata potongan camilan cantik tidak sama. Si anak wanita kemudian memotong camilan cantik yg lebih berat, semoga sama, dan memakan potongan kecil camilan cantik sisanya.
“Sulit juga membagi dua camilan cantik ini. Daripada kalian bertengkar lagi, lebih baik potongan kecil camilan cantik ini Aku makan saja.” kata si anak perempuan.
Kejadian tersebut terus berulang alasannya yaitu si anak wanita merasa kesulitan membagi dua camilan cantik tersebut. Hingga hasilnya camilan cantik tersebut habis dimakan oleh si anak perempuan. Kedua anak pria itu hanya bis,a terdiam. Mereka tidak berani memprotes perilaku si anak perempuan. Akhirnya kedua anak pria menyesal alasannya yaitu sudah bertengkar. Seandainya mereka mau membagi dua camilan cantik itu tanpa bertengkar, tentu keduanya bis,a memakan camilan cantik itu. Namun sekarang tidak ada satu potong camilan cantik pun tersisa.
Referensi:
Jika anda menyukai cerita anak ini, silahkan bagikan melalui e-mail, media umum atau melalui situs web lainnya. Jangan lupa untuk menyertakan link balik ke caritasato.blogspot.com. Silahkan baca juga dongeng anak lainnya:Referensi:
- Damayanti, Astri, 2014, Dongeng Klasik 5 Benua, Jakarta: Penerbit Bestari Buana Murni.
- Asal Mula Kelompen, cerita anak Belanda
- Putri Tidur, cerita anak Prancis
- Rusa Bermata Biru, cerita anak Amerika
- Putri Duyung Sirena, cerita anak Guam
- Menimbang Gajah, cerita anak Tiongkok
- Asal Mula Rodeo, cerita anak Amerika
- Raja Bertanduk, cerita anak Filipina
- Pemburu dan Burung Snipe, cerita anak Norwegia
- Air Mata Putri Tislet, cerita anak Maroko
- Pemburu dan Gorila, cerita anak Kongo
- Kisah Momotaro, cerita anak Jepang
- Asal Mula Danau Narran, cerita anak Australia
- Kisah Alibaba, cerita anak Iran
- Asal Mula Pohon Kelapa, cerita anak Chamorro
- Pohon Kacang Ajaib, cerita anak Inggris
- Murid-Murid Guru Gampar, cerita anak Malaysia
- Khek Dan Keledai, cerita anak Kamboja
- Ikan Untuk Raja, cerita anak Irak
- Asal Mula Singapura, cerita anak Singapura
- Penyebab Air Laut Asin, cerita anak Korea
- Guru Goso, cerita anak Tanzania
- Beruang Menari, cerita anak Jerman
- Urashima Taro, cerita anak Jepang
- Matahari dan Angin, cerita anak Amerika
- Berebut Kue, cerita anak Nigeria
- Tigran dan Ikan Kecil, cerita anak Armenia
- Si Kepala Tebal, cerita anak Kanada
- Pelikan Desa Kabrau, cerita anak Afrika Tengah