Suatu hari, burung Betet hendak mengkhitankan anaknya. Betet tidak mempunyai uang untuk membeli kopiah dan sarung. Oleh karenanya, Betet kemudian pergi ke pasar menjual padi miliknnya. Di tengah perjalanan, Betet bersua dengan burung Gelatik. “Hendak kemana Engkau Betet memikul padi?” kata Gelatik.
“Aku hendak ke pasar menjual padi milikku untuk membeli sarung dan kopiah. Aku hendak mengkhitankan anakku. Hanya padi ini yg aku miliki. Selebihnya dimakan penyakit.” kata burung Betet.
“Berhentilah sejenak, kebetulan Aku membutuhkan padi. Aku ingin melihat padimu manis atau tidak.” kata burung Gelatik.
Burung Betet menurunkan padinya. Tik...tik...tik suara burung Gelatik mengusep-usep dan membolak-balikkan padi. Gelatik menawar padi dengan harga sangat murah yg tentu saja ditolak oleh Betet. Sebenarnya burung Gelatik tidak mempunyai uang, kesannya ia bermain curang dengan akal-akalan membolak-balik padi padahal bekerjsama ia memakan padi-padi tersebut.
“Apa yg Kau lsayakan Gelatik? Kenapa Engkau memakan padi-padiku?” teriak Betet kesal.
“Aku tidak memakan padi-padimu, Aku hanya memeriksanya apa padimu dimakan penyakit atau tidak?” sanggah Gelatik.
Burung Betet murka dengan perilaku curang Gelatik. Betet mencengkeram batang leher Gelatik kemudian ia tarik sekuat tenaga sampai timbul teleh. Burung Gelatik meronta-ronta kesakitan. Segera ia memukulkan batang pikulan padi ke paruh Betet sampai paruh si Betet bengkok ke bawah. Ini ialah asal mula mengapa burung Betet mempunyai paruh bengkok ke bawah dan burung Gelatik mempunyai teleh di lehernya.
Referensi:
I.B. Mantra, Astrid S, Susanto, Budi Susanto, Singgih Wibisono, Daerah Jawa Timur, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Jika anda menyukai kisah rakyat ini, silahkan bagikan melalui e-mail, media umum atau melalui situs web lainnya. Jangan lupa untuk menyertakan link balik ke caritasato.blogspot.com. Silahkan baca juga cerita rakyat Jawa Timur lainnya:
- Inu Kertapati
- Asal Usul Kota Banyuwangi
- Keong Emas
- Damar Wulan Dan Menakjingga
- Cindelaras
- Joko Dolog
- Asal Usul Nama Surabaya
- Aryo Menak
- Burung Gagak yg sombong
- Buah Jeruk Emas
- Asal Mula Ayam Hutan
- Orang desa Tingan dihentikan berjodohan dengan orang desa Kapal
- Kyai Bonten dan Ki Jalono
- Irapati dan Seekor Buaya
- Orang Desa Tanggungan Tidak Boleh Makan Ikan Tageh
- Asal Mula Kata Babah
- Asal Mula Pohon Jati Besar-Besar
- Burung Gelatik dan Burung Betet
- Asal mula mengapa sungai berkelok-kelok
- Sandhekala
- Hai hai aku sudah tahu
- Pak Mendong dan Mbok Mendong
- Paduan Nama yg Baik
- Benda Ajaibnya Kucing
- Menantu Pak Kyai