Cerita Sandhekala

 Den Bagus Sandhekala bahagia memakan kepala harimau atau kepala maling Cerita Sandhekala
Menurut cerita rakyat Jawa Timur, pada ketika hari mulai senja, Den Bagus Sandhekala akan berjalan-jalan. Den Bagus Sandhekala bahagia memakan kepala harimau atau kepala maling. Den Bagus Sandhekala juga bahagia memakan kepala anak yg suka bermain-main di luar rumah pada waktu senja tiba. Den Bagus yakni nama panggilan bagi orang muda yg dihormati, sedang Sandhekala sendiri berarti senjakala atau waktu hari senja.

Alkisah di sebuah hutan hiduplah seorang janda berjulukan Mbok Randha bersama anak laki-lakinya yg berjulukan Sentot. Mbok Randha mempunyai banyak kambing piaraan yg gemuk-gemuk.

Suatu hari anak lelaki Mbok Randha, Sentot, bermain-main di tepi hutan. Mbok Randha memanggil anaknya biar pulang alasannya hari mulai senja. “Sentot, pulanglah nak. Hari sudah mulai senja. Tidak baik bawah umur berada di luar rumah ketika senja tiba.”

“Apa mak? Aku masih mencari belalang untuk masakan burung.” jawab Sentot.

“Pulanglah nak. Pada ketika senja begini, Den Bagus Sandhekala biasanya berjalan-jalan. Den Bagus bahagia memakan kepala harimau dan kepala maling. Den Bagus juga bahagia memakan kepala bawah umur yg masih bermain di luar rumah pada ketika senja.” kata Mbok Randha. Kontan mendengar ucapan ibunya, Sentot merasa sangat tsayat dan cepat berlari pulang ke rumah. 

Tanpa disadari oleh Sentot dan Mbok Randha, ada seekor harimau dan dua orang maling yg belakang layar mengintai kambing-kambing milik Mbok Randha. Harimau dan dua orang maling tersebut tergiur oleh kambing-kambing Mbok Randha yg gemuk-gemuk.

Sesudah Mbok Randha dan anaknya Sentot masuk ke dalam rumah, harimau pun masuk ke dalam sangkar kambing. Namun si harimau merasa tsayat kalau-kalau Sandhekala ada di dalam sangkar kambing. Si harimau teringat dengan ucapan Mbok Randha bahwa Sandhekala bahagia berjalan-jalan dan memakan kepala harimau.

Saat si harimau tengah merasa tsayat akan Sandhekala, masuklah dua orang pencuri ke dalam sangkar kambing. “Aduh celaka! Inikah Sandhekala yg bahagia memakan kepala harimau? Aku sudah ditakdirkan dimakan oleh Sandhekala. Aku menyerah.” kata si harimau dalam hati.

“Ayo Kang kita pilih yg besar.” si maling berbitips dengan temannya. Mereka kemudian menampar harimau, mengikatnya kuat-kuat kemudian memikulnya keluar. Si harimau membisu saja alasannya tsayat dengan Sandhekala. Si maling menganggap harimau yakni kambing yg besar, sedangkan harimau menganggap bahwa maling tersebut yakni Sandhekala.

“Kang...kambingnya loreng-loreng. Ini bukan kambing tapi harimau.” Saat berjalan memikul harimau, maling yg berjalan di belakang gres sadar bahwa yg mereka pikul ternyata seekor harimau. Kedua maling merasa ketsayatan kemudian melemparkan pikulan mereka ke tanah dan lari tunggang langgang. Karena gelap, keduanya bertabrakan. Yang satu jatuh ke dalam ksayas dan yg satunya lagi jatuh tercebur ke dalam sungai.

Si harimau tertegun melihat kedua maling lari tunggang langgang. “Oalah ternyata mereka bukan Sandhekala. Tahu begitu aku makan saja mereka.” Si harimau kemudian menggigit tali untuk melepaskan ikatan tubuhnya kemudian pergi ke dalam hutan. Si harimau tidak jadi mencuri kambing Mbok Randha.

Referensi:
I.B. Mantra, Astrid S, Susanto, Budi Susanto, Singgih Wibisono, Daerah Jawa Timur, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Jika anda menyukai kisah rakyat ini, silahkan bagikan melalui e-mail, media umum atau melalui situs web lainnya. Jangan lupa untuk menyertakan link balik ke caritasato.blogspot.com. Silahkan baca juga cerita rakyat Jawa Timur lainnya:
  1. Inu Kertapati
  2. Asal Usul Kota Banyuwangi 
  3. Keong Emas
  4. Damar Wulan Dan Menakjingga
  5. Cindelaras
  6. Joko Dolog
  7. Asal Usul Nama Surabaya
  8. Aryo Menak
  9. Burung Gagak yg sombong
  10. Buah Jeruk Emas
  11. Asal Mula Ayam Hutan
  12. Orang desa Tingan dihentikan berjodohan dengan orang desa Kapal
  13. Kyai Bonten dan Ki Jalono
  14. Irapati dan Seekor Buaya
  15. Orang Desa Tanggungan Tidak Boleh Makan Ikan Tageh
  16. Asal Mula Kata Babah
  17. Asal Mula Pohon Jati Besar-Besar
  18. Burung Gelatik dan Burung Betet
  19. Asal mula mengapa sungai berkelok-kelok
  20. Sandhekala
  21. Hai hai aku sudah tahu
  22. Pak Mendong dan Mbok Mendong
  23. Paduan Nama yg Baik
  24. Benda Ajaibnya Kucing
  25. Menantu Pak Kyai

Subscribe to receive free email updates: