Dongeng anak asal mula kelompen berasal dari negeri Belanda. Alkisah, pada zaman dahulu di Negeri Belanda ada seorang pencari kayu bakar baik hati berjulukan Van Eyck. Pekerjaannya sehari-hari ialah mencari ranting-ranting pohon di hutan untuk kemudian Ia jual di Pasar.
Van Eyck mengetahui bahwa para peri hutan tinggal di pepohonan, oleh karenanya Ia tidak pernah menebang pohon alasannya tidak mau para peri kehilangan daerah tinggal. Cukuplah baginya mengambil ranting-ranting kayu di hutan untuk dijualnya di pasar. Para peri hutan sangat menyukai Van Eyck, sampai suatu hari, seorang peri hutan meminta Van Eyck untuk menebang pohon daerah tinggalnya.
“Pohon ek daerah tinggalku sudah tua, Van Eyck. Sebaiknya engkau menebang pohon ini sebelum tumbang ditiup angin. Engkau ambillah potongan-potongan kayu yg menurutmu bagus. Jemurlah kayu-kayu tersebut sampai kering. Lalu simpanlah di rumahmu. Selebihnya bis,a Kau jual di pasar sebagai kayu bakar.” kata sang peri.
Van Eyck mematuhi seruan peri hutan. Sesudah menebang pohon ek bau tanah tersebut, Ia mengumpulkan potongan-potongan kayu bagus untuk disimpannya di rumah. Diam-diam pada malam hari, tanpa diketahui oleh Van Eyck, peri-peri hutan masuk ke rumahnya. Para peri menyihir potongan-potongan kayu tersebut menjadi sepatu-sepatu kayu cantik.
Keesokan harinya Van Eyck terkejut melihat keajaiban kayu-kayu miliknya menjadi sepatu-sepatu cantik. Ia kemudian menjual sepatu-sepatu tersebut di pasar. Masyarakat ternyata sangat menyukai sepatu-sepatu buatan peri tersebut.
“Apa nama sepatu kayu ini?” tanya seorang perempuan anggun pada Van Eyck.
“Namanya kelompen.” jawab Van Eyck.
“Aku membeli satu. Baru kali ini Aku melihat sepatu anggun ibarat ini.” kata perempuan anggun tersebut.
Sejak ketika itu, Van Eyck menjadi penjual sepatu kayu kelompen. Semakin cukup usang semakin banyak orang membeli sepatu kelompen Van Eyck. Hingga balasannya sepatu kayu kelompen menjadi salah satu tanda khas Negeri Belanda.
Referensi:
Jika anda menyukai kisah anak ini, silahkan bagikan melalui e-mail, media umum atau melalui situs web lainnya. Jangan lupa untuk menyertakan link balik ke caritasato.blogspot.com. Silahkan baca juga dongeng anak lainnya:Referensi:
- Damayanti, Astri, 2014, Dongeng Klasik 5 Benua, Jakarta: Penerbit Bestari Buana Murni.
- Asal Mula Kelompen, kisah anak Belanda
- Putri Tidur, kisah anak Prancis
- Rusa Bermata Biru, kisah anak Amerika
- Putri Duyung Sirena, kisah anak Guam
- Menimbang Gajah, kisah anak Tiongkok
- Asal Mula Rodeo, kisah anak Amerika
- Raja Bertanduk, kisah anak Filipina
- Pemburu dan Burung Snipe, kisah anak Norwegia
- Air Mata Putri Tislet, kisah anak Maroko
- Pemburu dan Gorila, kisah anak Kongo
- Kisah Momotaro, kisah anak Jepang
- Asal Mula Danau Narran, kisah anak Australia
- Kisah Alibaba, kisah anak Iran
- Asal Mula Pohon Kelapa, kisah anak Chamorro
- Pohon Kacang Ajaib, kisah anak Inggris
- Murid-Murid Guru Gampar, kisah anak Malaysia
- Khek Dan Keledai, kisah anak Kamboja
- Ikan Untuk Raja, kisah anak Irak
- Asal Mula Singapura, kisah anak Singapura
- Penyebab Air Laut Asin, kisah anak Korea
- Guru Goso, kisah anak Tanzania
- Beruang Menari, kisah anak Jerman
- Urashima Taro, kisah anak Jepang
- Matahari dan Angin, kisah anak Amerika
- Berebut Kue, kisah anak Nigeria
- Tigran dan Ikan Kecil, kisah anak Armenia
- Si Kepala Tebal, kisah anak Kanada
- Pelikan Desa Kabrau, kisah anak Afrika Tengah