Cerita Lutung Kasarung, Jawa Barat

 zaman dahulu ada sebuah kerajaan berjulukan Kerajaan Pasir Batang Cerita  Lutung Kasarung, Jawa Barat
Menurut Lutung Kasarung. Apakah engkau mampu menjalaninya?” tanya Sunan Ambu pada pangeran Guruminda.

“Aku bersedia Ibu. Yang penting aku bis,a menikah dengan perempuan idamanku.” Pangeran Guruminda bersedia menjalani syarat menjadi seekor lutung alasannya ingin tau ingin tahu siapakah gerangan gadis di dunia insan yg mempunyai kecantikan secantik ibunya.

Sesudah menjelma seekor lutung, Pangeran Guruminda kemudian pergi melompat ke dunia manusia. Di dunia manusia, berkat kesaktiannya, Lutung Kasarung berhasil mengalahkan semua lutung-lutung. Dalam waktu singkat, Lutung Kasarung diangkat sebagai pemimpin bangsa lutung.

Dari cerita-cerita yg ia dengar, Lutung Kasarung karenanya mengetahui bahwa Kerajaan Pasir Batang dipimpin oleh seorang Ratu jahat berjulukan Purbararang. Ia berniat memperlihatkan pelajaran pada Ratu Purbararang. Lutung Kasarung kemudian bersiasat ketika mengetahui bahwa Ratu Purbararang hendak melsayakan perburuan binatang kurban di hutan. Ia sengaja membiarkan dirinya ditangkap oleh orang suruhan Ratu Purbararang. Singkat cerita, Lutung Kasarung ditangkap oleh orang suruhan Ratu Purbararang kemudian di bawa ke istana Kerajaan Pasir Batang.

Di istana kerajaan, ketika hendak dijadikan binatang kurban, Lutung Kasarung tiba-tiba mengamuk luar biasa hingga mengakibatkan kerusakan dimana-mana. Para prajurit Pasir Batang gagal melumpuhkannya. Lutung Kasarung mengambarkan permusuhan pada Kerajaan Pasir Batang. Hanya kepada Uwak Batara Lengser saja ia terlihat menaruh hormat.

Mengetahui Lutung menaruh hormat pada Uwak Batara Lengser, Ratu Purbararang menyuruh Uwak Batara Lengser untuk menangkap Lutung Kasarung. “Uwak Batara Lengser, tangkaplah lutung buas itu, kemudian bawalah ke hutan tempar Purbasari tinggal.” titah Ratu Purbararang.

“Baik Ratu, Hamba laksanakan.” Uwak Batara Lengser kemudian berbisnis menangkap Lutung Kasarung. Sesudah berhasil ditangkap, Uwak Batara lengser kemudian membawa Lutung Kasarung ke hutan daerah Purbasari diasingkan. Purbararang berharap Lutung Kasarung ganas tersebut bis,a dimanfaatkan untuk membunuh Purbasari.

Lutung Kasarung Menjadi Sahabat Purbasari

Sesampainya di hutan, Uwak Batara Lengser berpesan pada Lutung Kasarung bahwa di hutan tersebut ada Putri Purbasari, putri bungsu Prabu Tapa Agung. “Lutung, Purbasari yakni putri baik hati. Ia seharusnya menjadi Ratu Kerajaan Pasir Batang. Namun alasannya kekuatan jahat karenanya ia diasingkan ke hutan. Tolong jaga dia baik-baik. Maukah engkau menjaganya hai Lutung sakti?” kata Uwak Batara Lengser.

Lutung Kasarung menganggukkan kepalanya tanda oke bahwa ia akan menjaga Putri Purbasari. Sejak ketika itu Lutung Kasarung menjadi penjaga sekaligus sobat Putri Purbasari. Kesedihan perlahan-lahan mulai hilang dari wajah Putri Purbasari alasannya sudah mempunyai sobat yg selalu menghibur dan menjaganya. Lutung Kasarung juga selalu memenuhi kebutuhan makanan Purbasari. Lutung memerintahkan para lutung bawahannya untuk mencarikan buah-buahan. Seiring waktu rasa sayg timbul diantara keduanya. Putri Purbasari menyaygi Lutung Kasarung begitu pula sebaliknya.

Tanpa disadari oleh Putri Purbasari, Lutung Kasarung memohon kepada ibunya di Kahygan, Sunan Ambu, supaya mem.buatkan Putri Purbasari sebuah taman indah juga daerah untuk mandi. Sunan Ambu kemudian mengirimkan para Pujangga Sakti dan Para Bidadari untuk mem.buat taman. Para bidadari juga mem.buatkan daerah mandi indah bagi Putri Purbasari. Tempat mandi Purbasari disebut Jamban Salaka. Pancurannya terbuat dari emas murni. Dinding dan lantainya terbuat dari kerikil pualam. Air untuk mandi berasal dari telaga sangat jernih. Para bidadari juga mem.buatkan pakaian untuk Purbasari, terbuat dari awan sangat indah.

Purbasari Sembuh Dari Penyakitnya

“Terima kasih Lutung, Engkau mem.buatkan taman yg sangat indah, daerah mandi dan pakaian-pakaian indah ini untukku. Engkau memang sobat terbaikku.” kata Purbasari.

Saat Putri Purbasari mencoba mandi di Jamban Salaka, kecacatan pun terjadi. Bubuk hitam yg melekat di wajah dan tubuhnya hilang seketika. Lutung Kasarung pun hingga terkesima melihat kecantikan orisinil Putri Purbasari yg ia anggap secantik ibunya, Sunan Ambu. “Duhai Purbasari, engkau benar-benar cantik, secantik ibuku.” kata Lutung dalam hati.

Hilangnya penyakit Purbasari karenanya terdengar hingga istana. Ratu Purbararang merasa heran, bagaimana tipsnya penyakit di badan Purbasari bis,a hilang. Ia khawatir sembuhnya Purbasari akan mengancam tahtanya sebagai Ratu Kerajaan Pasir Batang. “Bagaimana bis,a penyakit Purbasari sembuh. Siapa yg menyembuhkan penyakitnya? Aku harus segera bertindak alasannya sembuhnya penyakit Purbasari bis,a mengancam tahtsaya.” kata Purbararang dalam hati.

“Kakanda Indrajaya, mari kita pergi ke hutan daerah Purbasari untuk melihat keadaan adikku.” Ia kemudian mengajak tunangannya Indrajaya menuju hutan untuk menemui Purbasari. Benar saja, ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Purbasari sudah sembuh. Purbasari sudah pulih kembali anggun menyerupai semula.

Purbararang Menantang Purbasari

Khawatir kehilangan tahta, Ratu Purbararang kemudian memperlihatkan Purbasari sebuah tantangan. Ia menantang beradu panjang rambut. “Wahai Purbasari, mari kita beradu panjang rambut. Jika rambutku lebih panjang dari rambutmu, maka kepalamu akan dipenggal oleh algojo istana.” kata Purbararang. Sesudah diadu ternyata rambut Purbararang masih kalah panjang dibandingkan rambut Purbasari.

Masih belum mau kalah, Purbararang kemudian mengajukan tantangan kedua. “Jika tunanganmu lebih ganteng dari tunanganku, maka engkau boleh mengambil tahta sebagai Ratu Kerajaan. Tapi bila tidak, maka kepalamu akan dipenggal oleh algojo kerajaan.” kata Purbararang.

Purbasari merasa kebingungan diberi tantangan tersebut. Semua orang sudah mengetahui ketampanan Indrajaya, tunangan Purbararang. Sementara ia sendiri tidak mempunyai tunangan. Karena kebingungan, ia kemudian memegang tangan Lutung Kasarung, sobat dekatnya. “Lutung Kasarung, engkau selalu menjadi sobat dan menjagsaya. Sudah seharusnya engkau menjadi suamiku.” kata Purbasari.

Mendengar ucapan Purbasari, Purbararang tertawa terbahak-bahak. “Jadi Lutung jelek rupa yakni tunanganmu hai Purbasari.?” kata Purbararang sambil terbahak.

“Ya.” Purbasari menjawab singkat sambil menganggukkan kepala.

“Algojo, penggallah kepala Purbasari sekarang!” Purbararang memerintahkan algojo kerajaan untuk memenggal kepala Purbasari, alasannya tunangan Purbasari hanyalah seekor Lutung jelek rupa, tidak sebanding ketampanan Indrajaya, tunangannya.

Tidak tinggal diam, Lutung Kasarung segera duduk bersila. Matanya terpejam dan mulutnya komat-kitat. Tiba-tiba asap tebal menyelimuti badan Lutung Kasarung. Sesudah asap tersebut hilang, Lutung Kasarung sudah berubah wujud menjadi Pangeran Guruminda sangat tampan. Lebih ganteng dari Indrajaya.

Purbasari Kembali Mengambil Tahta Kerajaan Pasir Batang

Semua orang ditempat tersebut terperanjat kaget. Pangeran Guruminda lantas menjelaskan bahwa ia yakni Pangeran Guruminda dari Kahygan. Ia sengaja turun ke bumi menyamar sebagai Lutung Kasarung. Ia juga menyampaikan bahwa sesuai titah Prabu Tapa Agung, Ratu Kerajaan Pasir Batang yg seharusnya yakni Ratu Purbasari.

“Aku yakni Pangeran Guruminda dari kahygan yg turun ke bumi menyamar menjadi seekor Lutung. Purbasari seharusnya menjadi Ratu Kerajaan Pasir Batang sesuai titah Raja Prabu Tapa Agung. Tapi Purbasari diguna-guna dan diasingkan ke tengah hutan oleh Purbarang.” kata Lutung Kasarung.

Akhirnya Ratu Purbararang mengsaya sudah kalah dalam taruhan tersebut. Dengan Demikian, Ratu Purbararang harus menyerahkan tahta kerajaan pada Purbasari. Tidak ada pilihan lain bagi Purbararang selain menyerahkan tahta kerajaan pada Purbasari. Ia meminta maaf atas semua kesalahannya.

“Maafkan aku adikku Purbasari, Kakak bersalah sudah mengguna-gunai adik.” kata Purbararang terbata-bata.

“Tidak apa-apa Kak. Aku memaafkan semua kesalahan Kakak. Engkau tetaplah kakakku. Adik menyaygimu Kak.” Ratu Purbasari memaafkan kesalahan abang sulungnya. Tidak cukup usang kemudian Ratu Purbasari menikah dengan Pangeran Guruminda. Rakyat Kerajaan Pasir Batang kini hidup dalam hening alasannya dipimpin oleh Ratu Purbasari adil bijaksana.

Referensi:
  1. Agni, Danu. 2013. Cerita Anak Seribu Pulau.Yogyakarta: Buku Pintar.
  2. Komandoko, Gamal. 2013. Koleksi Terbaik 100 plus Dongeng Rakyat Nusantara, PT.Buku Seru.
Jika anda menyukai dongeng rakyat ini, silahkan bagikan melalui e-mail, media umum atau melalui situs web lainnya. Jangan lupa untuk menyertakan link balik ke caritasato.blogspot.com. Silahkan baca juga cerita rakyat Jawa Barat lainnya:

    Subscribe to receive free email updates: