Kuloamang. Mereka sangat tertarik untuk menguasai pantai tersebut sebab keindahannya. Tapi mereka mendengar bahwa pantai tersebut sudah dihuni oleh siput bahari yg salah satunya berjulukan Kuloamang. Seperti yg biasa mereka lsayakan sebelumnya, untuk menguasai suatu daerah, mereka ingin menemui Kuloamang untuk mengajaknya berlomba lari.
"Pantai ini indah sekali, kita harus bis,a menguasainya. Aku dengar siput bahari penghuni kawasan ini berjulukan Kuloamang. Mari kita menemuinya dan mengajaknya berlombar lari. Ia niscaya kalah menghadapi kita." ujar rusa pada teman-temannya.
Sesudah sekian cukup usang berjalan mencari Kuloamang, alhasil para rusa berhasil bertemu Kuloamang kemudian mengajaknya lomba lari.
"Hai Kuloamang, kita menyukai kawasan pantai tempat tinggalmu. Bagaimana kalo kita mengadakan lomba tabrak lari. Pemenangnya berhak tinggal di kawasan ini." tantang Rusa pada Kuloamang.
Kuloamang berpikir keras sebab menyadari ia tak mungkin mengalahkan Rusa dalam hal kecepatan lari. Tapi Kuloamang tidak bis,a mengalah begitu saja. Akhirnya Kuloamang mempunyai wangsit untuk mengalahkan rusa sombong ini. Kuloamang menyggupi tantangannya.
"Baiklah, aku bersedia mendapatkan tantangan kalian. Jika kalian menang, maka kalian boleh menguasai pantai ini." kata Kuloamang.
Si Rusa Dan Kuloamang Bertanding Lari
Pada hari yg ditentukan, Rusa bedan beberapa temannya tiba kembali ke pantai tersebut untuk melsayakan lomba lari melawan Kuloamang. Mereka merasa yakin akan memenangkan lomba lari dengan sangat mudah. Sementara, Kuloamang sudah mempersiapkan sepuluh orang temannya untuk menunggu di tempat yg sudah ia tentukan, mulai dari Tanjung Dua hingga Tanjung Sebelas. Kuloamang meminta teman-temannya semoga menjawab kalau Rusa bertanya.
"Kalian tunggulah di tempat masing-masing. Jika Rusa bertanya dimana posisiku, maka kalian jawab bahwa aku di belakangnya." kata Kuloamang pada teman-temannya.
Pertandingan pun dimulai. Rusa segera berlari kencang mendahului Kuloamang. Sesaat Rusa melihat kebelakang dan melihat Kuloamang jauh tertinggal.
"Ha ha ha...Aku akan menang mudah." Rusa tertawa.
Sesampainya di Tanjung Dua, Rusa mulai kecapaian. Ia berhenti sejenak untuk melihat dimana posisi Kuloamang.
"Sekarang kamu ada dimana hai Kuloamang?" tanya Rusa.
"Aku disini, dibelakangmu Rusa." jawab sobat Kuloamang yg menunggunya di Tanjung Dua.
Rusa merasa kaget, bagaimana mungkin Kuloamang bis,a berada sangat erat di belakangnya. Ia segera mempercepat larinya. Nafasnya sudah tersengal-sengal namun ia terus mempercepat larinya. Sesampainya di Tanjung Tiga, kembali ia memanggil Kuloamang. Lagi-lagi ia terkejut melihat Kuloamang selalu berada erat di belakangnya.
"Dimana kamu Kuloamang? Kau niscaya jauh di belakang. Tidak mungkin badan kecilmu bis,a berlari menyamai kecepatan lariku." kata Rusa.
"Aku disini hai Rusa! di belakangmu." kata sobat Kuloamang yg menunggu di Tanjung Tiga.
Rusa benar-benar tidak habis pikir, bagaimana mungkin Kuloamang bis,a menyamai kecepatan larinya. Ia kembali mempercepat larinya. Begitu seterusnya hingga mencapai Tanjung Sepuluh. Dari Tanjung Sepuluh Rusa kembali mempercepat larinya sebab melihat Kuloamang berada erat di belakangnya. Akhirnya sebelum mencapai Tanjung Sebelas, Rusa terjatuh kecapaian. Nafasnya tersengal-sengal. Akhirnya Rusa mati sebab kehabis,an tenaga. Pertandingan lari alhasil dimenangkan oleh Kuloamang. Para siput tetap berhak tinggal di Pantai indah tersebut.
Referensi:
Referensi:
- Agni, Danu. 2013. Cerita Anak Seribu Pulau.Yogyakarta: Buku Pintar.
- Komandoko, Gamal. 2013. Koleksi Terbaik 100 plus Dongeng Rakyat Nusantara, PT.Buku Seru.
Jika anda menyukai dongeng rakyat ini, silahkan bagikan melalui e-mail, media umum atau melalui situs web lainnya. Jangan lupa untuk menyertakan link balik ke caritasato.blogspot.com.