Dongeng anak matahari dan angin berasal dari negara Amerika Serikat. Dongeng ini menceritakan pertengkaran antara matahari dan angin. Alkisah, matahari & angin hidup bertetangga di negeri awan. Keduanya merasa sangat diharapkan oleh manusia. Di suatu hari, mereka bertengkar dengan saling membanggakan kemampuan masing-masing.
“Saat insan merasa panas oleh sinarmu hai matahari, ketika itulah insan sangat membutuhkanku. Kedatanganku selalu dinanti oleh insan untuk memperlihatkan kesejukan.” kata angin menyombongkan dirinya.
“Manusia tak suka dengan dirimu alasannya yaitu suka berlari kencang sampai menimbulkan angin puting-beliung besar. Rumah insan seringkali kamu rusak. Itu seringkali mem.buat insan murka dengan kehadiranmu. Kedatanganmu juga sering membawa awan hitam. Awan hitam membawa hujan sangat deras sampai mengakibatkan banjir besar. Di ketika menyerupai itulah insan sangat mengharapkan kehadiranku.” matahari mengejek angin.
Keduanya saling mengejek tanpa ada yg mau mengalah. Kebetulan ketika itu ada seorang insan tengah berjalan di sebuah desa sepi. Angin mempunyai pandangan gres untuk memperlihatkan kehebatannya kepada matahari.
“Aku akan memperlihatkan kehebatanku padamu, hai matahari. Kau lihat saja, sebentar lagi insan itu akan memakai jaketnya.” kata angin. Tidak cukup usang kemudian angin lantas bertiup sangat kencang. Akibatnya, pria tersebut merasa sangat kedinginan. Ia segera memakai jaketnya.
Matahari tak mau kalah. Ia pun memperlihatkan kehebatannya pada angin. “Kau lihat saja apa yg bis,a aku lsayakan, hai angin sombong!” Matahari kemudian memancarkan sinarnya dengan kuat. Si pria merasa keheranan dengan kondisi cuaca begitu sangat cepat berubah. Si pria segera melepaskan jaketnya. Si pria kemudian berkata, “Seandainya saja angin bertiup sepoi-sepoi dan sinar matahari tidak seterik ini, maka perjalananku akan sangat menyenangkan.”
Mendengar perkataaan si laki-laki, baik angin maupun matahari menjadi sadar dengan kesalahan mereka berdua. Mereka tidak pantas menyombongkan diri menyerupai itu, alasannya yaitu intinya baik angin maupun matahari sama-sama diharapkan oleh manusia. Sejak tragedi tersebut, keduanya tidak pernah lagi menyombongkan diri.
Referensi:
Jika anda menyukai dongeng anak ini, silahkan bagikan melalui e-mail, media umum atau melalui situs web lainnya. Jangan lupa untuk menyertakan link balik ke caritasato.blogspot.com. Silahkan baca juga dongeng anak lainnya:Referensi:
- Damayanti, Astri, 2014, Dongeng Klasik 5 Benua, Jakarta: Penerbit Bestari Buana Murni.
- Asal Mula Kelompen, dongeng anak Belanda
- Putri Tidur, dongeng anak Prancis
- Rusa Bermata Biru, dongeng anak Amerika
- Putri Duyung Sirena, dongeng anak Guam
- Menimbang Gajah, dongeng anak Tiongkok
- Asal Mula Rodeo, dongeng anak Amerika
- Raja Bertanduk, dongeng anak Filipina
- Pemburu dan Burung Snipe, dongeng anak Norwegia
- Air Mata Putri Tislet, dongeng anak Maroko
- Pemburu dan Gorila, dongeng anak Kongo
- Kisah Momotaro, dongeng anak Jepang
- Asal Mula Danau Narran, dongeng anak Australia
- Kisah Alibaba, dongeng anak Iran
- Asal Mula Pohon Kelapa, dongeng anak Chamorro
- Pohon Kacang Ajaib, dongeng anak Inggris
- Murid-Murid Guru Gampar, dongeng anak Malaysia
- Khek Dan Keledai, dongeng anak Kamboja
- Ikan Untuk Raja, dongeng anak Irak
- Asal Mula Singapura, dongeng anak Singapura
- Penyebab Air Laut Asin, dongeng anak Korea
- Guru Goso, dongeng anak Tanzania
- Beruang Menari, dongeng anak Jerman
- Urashima Taro, dongeng anak Jepang
- Matahari dan Angin, dongeng anak Amerika
- Berebut Kue, dongeng anak Nigeria
- Tigran dan Ikan Kecil, dongeng anak Armenia
- Si Kepala Tebal, dongeng anak Kanada
- Pelikan Desa Kabrau, dongeng anak Afrika Tengah